- Apakah yang dimaksud dengan istilah kerentanan bencana? Bagaimana perbedaannya dengan kerawanan bencana? Bagaimana pemanfaatannya kedua informasi tersebut untuk pembangunan?
Jawab :
Kerawanan
merupakan salah satu komponen dari hazard, sehingga kerawanan dapat
didefinisikan sebagai peristiwa luar
biasa yang dapat menimbulkan kerugian atau kerusakan, kerawanan bencana
berkaitan erat dengan apek fisik wilayah bencana. Kerentanan bencana merupakan
suatu kondisi kondisi yang ditentukan oleh proses fisik, social, budaya, dan
ekonomi yang meningkatkan kecenderungan/kerawanan sebuah komunitas terhadap
dampak bencana.
Pemanfaataan
dua informasi tersebut dalam pembangunan diantaranya :
- Wilayah yang beresiko tinggi terhadap bencana adalah wilayah yang terdapat banyak investasi ekonomi, mengapa demikian? Jelaskan !
Jawab :
Investasi ekonomi yang tinggi di
suatu daerah berkorelasi positif dengan pembangunan yang terjadi di daerah
tersebut, yang umumnya terjadi di perkotaan. Pembangunan menyebabkan daerah
tersebut menjadi wilayah pusat komersial dan konsentrasi industry yang dapat
menyebabkan bencana bencana teknologi seperti ledakan, kebakaran, dan racun
dari bahan kimia. Selain itu, pembangunan yang tidak terkontrol juga akan
mempengaruhi pola penggunaan lahan yang nantinya akan berdampak kepada
terjadinya bencana bencana alam lain seperti longsor, banjir, dan amblesan.
- Persebarabn wilayah rawan gempa bumi hampir selalu berimpitan dengan wilayah rawan gunung api, apakah demikian? Jelaskan! Jelaskan juga upaya upaya untuk mengurangi resiko gempa bumi dan gunung api yang anda ketahui!
Jawab :
Ya, wilayah rawan gempa bumi hampir
selalu berimpitan dengan gunung api karena
daerah tersebut merupakan daerah yang rawan dengan gempa vulkanik akibat
keluarnya magma yang memecah baebatuan
gunung api, selain itu lempeng aktif dapat menimbulkan gerakan yg menghasilkan
gempa. Pengurangan resiko bencana gempa
bumi dan gunung api dapat dilakukan dengan peningkatan kapasitas fisik, social,
dan ekonomi, antara lain :
a) Membangun
infrastruktur kokoh/tahan gempa
b) Pemetaan
daerah rawan bencana,sehingga pembangunan di daerah tersebut merupakan
prioritas terakhir
c) Pemantauan
aktivitas gunung api
d) Sosialisasi
kepada masyarakat
e) Mepersiapakan
sistem peringatan dini
f) Mempersiapkan
hal hal yang diperlukan pada saat tanggap darurat, sepeti jalur, lokasi, dan
teknik evakuasi.
- Ancaman bencana tsunami selalu berkaitan dengan pasang tinggi. Apakah demikian? Jelaskan ! jelaskan pula bagaimana usaha pengurangan resiko tsunami dan gelombang pasang yang anda ketahui!
Jawab :
Tsunami dan gelombang pasang sama
sama menyebabkan massa air bergerak kedaratan. Namun sebenarnya tsunami tidak
dapat dikaitkan dengan gelombang pasang, hanya istilah local yang menyamakan
dua kejadian tersebut . gelombang tsunami jauh lebih besar dan lama. selain itu
dari segi penyebabnya, tsunami dan gelombang pasang memiliki sebab yang
berbeda, gelombang pasang disebabkan oleh badai atau topan, sedangkan tsunami
disebabkan oleh gunung api, gempa bumi, dan aktivitas lempeng dasar laut. Upaya
pengurangan resiko tsunami dan gelombang pasang sebagia berikut :
a) Memperkuat
sitem peringatan dini
b) Menmbuat
desa tangguh bencana (Master plan tsunami)
c) Mepersiapkan
tempat evakuasi semntara
d) Sosialisasi
untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dan kesiapsiagaan
e) Membangun
escape building yang memadai
- Amblesan lahan (land subsidence) dapat dipicu oleh peristiwa geotektonis, dapat dipicu pula oleh aktivitas manusia. Bagaimana ciri ciri wilayah yang rawan amblesan secara geotektonis dan wilayah rawan amblesan akibat aktivitas manusia?
Jawab :
Peristiwa geotektonis yang memicu
amblesan diantaranya adalah : lipatan dan patahan, gempa bumi, dan tanah atau
batuan yang kurang padat dan tebal. Sehingga ciri-ciri fisik wilayahnya sebagai
berikut :
a) Tanah
merupakan tanah sedimen (batu pasir atau gamping)
b) Didominasi
struktur batuan muda
c) Biasanya
banyak rekahan rekahan di sekitarnya
d) Lahan
miring sampai 90 derajat
e) Saat
terjadi amblesan biasanya muncul sumber air
f) Daerah
merupakan zona lipatan atau amblesan
g) Hujan
dengan intensitas tinggi setelah kemarau ( menyebabkan tanah rapuh dan mudah
ambles)
Sedangkan perilaku manusia yang
dapat menimbulkan amblesan diantarannya adalah : penggunan air tanah yang
berlebihan, pengeboran pada tanah berongga, dan pembangunan yang tinggi
sehingga tanah terlalu berat untuk menahannya. Ciri ciri fisik daerah tersebut
sebagi berikut :
a) Daerah
dengan bangunan yang padat
b) Sedikit
sekali pohon pohon keras (tata lahan kurang memadai)
c) Banyaknya
timbunan lahan (struktur tanah penimbun tidak stabil)
d) Banyaknya
daerah pembuangan sampah