Jumat, 27 Mei 2016

Latihan Soal Geografi Pengelolaan Bencana





  1. Apakah yang dimaksud dengan istilah kerentanan bencana? Bagaimana perbedaannya dengan kerawanan bencana? Bagaimana pemanfaatannya kedua informasi tersebut untuk pembangunan?
Jawab :
Kerawanan merupakan salah satu komponen dari hazard, sehingga kerawanan dapat didefinisikan sebagai  peristiwa luar biasa yang dapat menimbulkan kerugian atau kerusakan, kerawanan bencana berkaitan erat dengan apek fisik wilayah bencana. Kerentanan bencana merupakan suatu kondisi kondisi yang ditentukan oleh proses fisik, social, budaya, dan ekonomi yang meningkatkan kecenderungan/kerawanan sebuah komunitas terhadap dampak bencana.
                Pemanfaataan dua informasi tersebut dalam pembangunan diantaranya :

  1. Wilayah yang beresiko tinggi terhadap bencana adalah wilayah yang terdapat banyak investasi ekonomi, mengapa demikian? Jelaskan !
Jawab :
Investasi ekonomi yang tinggi di suatu daerah berkorelasi positif dengan pembangunan yang terjadi di daerah tersebut, yang umumnya terjadi di perkotaan. Pembangunan menyebabkan daerah tersebut menjadi wilayah pusat komersial dan konsentrasi industry yang dapat menyebabkan bencana bencana teknologi seperti ledakan, kebakaran, dan racun dari bahan kimia. Selain itu, pembangunan yang tidak terkontrol juga akan mempengaruhi pola penggunaan lahan yang nantinya akan berdampak kepada terjadinya bencana bencana alam lain seperti longsor, banjir, dan amblesan.
  1. Persebarabn wilayah rawan gempa bumi hampir selalu berimpitan dengan wilayah rawan gunung api, apakah demikian? Jelaskan! Jelaskan juga upaya upaya untuk mengurangi resiko gempa bumi dan gunung api yang anda ketahui!
Jawab :
Ya, wilayah rawan gempa bumi hampir selalu berimpitan dengan gunung api karena  daerah tersebut merupakan daerah yang rawan dengan gempa vulkanik akibat keluarnya magma yang  memecah baebatuan gunung api, selain itu lempeng  aktif  dapat menimbulkan gerakan yg menghasilkan gempa.  Pengurangan resiko bencana gempa bumi dan gunung api dapat dilakukan dengan peningkatan kapasitas fisik, social, dan ekonomi, antara lain :
a)      Membangun infrastruktur kokoh/tahan gempa
b)      Pemetaan daerah rawan bencana,sehingga pembangunan di daerah tersebut merupakan prioritas terakhir
c)       Pemantauan aktivitas gunung api
d)      Sosialisasi kepada masyarakat
e)      Mepersiapakan sistem peringatan dini
f)       Mempersiapkan hal hal yang diperlukan pada saat tanggap darurat, sepeti jalur, lokasi, dan teknik evakuasi.
  1. Ancaman bencana tsunami selalu berkaitan dengan pasang tinggi. Apakah demikian? Jelaskan ! jelaskan pula bagaimana usaha pengurangan resiko tsunami dan gelombang pasang yang anda ketahui!
Jawab :
Tsunami dan gelombang pasang sama sama menyebabkan massa air bergerak kedaratan. Namun sebenarnya tsunami tidak dapat dikaitkan dengan gelombang pasang, hanya istilah local yang menyamakan dua kejadian tersebut . gelombang tsunami jauh lebih besar dan lama. selain itu dari segi penyebabnya, tsunami dan gelombang pasang memiliki sebab yang berbeda, gelombang pasang disebabkan oleh badai atau topan, sedangkan tsunami disebabkan oleh gunung api, gempa bumi, dan aktivitas lempeng dasar laut. Upaya pengurangan resiko tsunami dan gelombang pasang sebagia berikut :
a)      Memperkuat sitem peringatan dini
b)      Menmbuat desa tangguh bencana (Master plan tsunami)
c)       Mepersiapkan tempat evakuasi semntara
d)      Sosialisasi untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dan kesiapsiagaan
e)      Membangun escape building yang memadai
  1. Amblesan lahan (land subsidence) dapat dipicu oleh peristiwa geotektonis, dapat dipicu pula oleh aktivitas manusia. Bagaimana ciri ciri wilayah yang rawan amblesan secara geotektonis dan wilayah rawan amblesan akibat aktivitas manusia?
Jawab :
Peristiwa geotektonis yang memicu amblesan diantaranya adalah : lipatan dan patahan, gempa bumi, dan tanah atau batuan yang kurang padat dan tebal. Sehingga ciri-ciri fisik wilayahnya sebagai berikut :
a)      Tanah merupakan tanah sedimen (batu pasir atau gamping)
b)      Didominasi struktur batuan muda
c)       Biasanya banyak rekahan rekahan di sekitarnya
d)      Lahan miring sampai 90 derajat
e)      Saat terjadi amblesan biasanya muncul sumber air
f)       Daerah merupakan zona lipatan atau amblesan
g)      Hujan dengan intensitas tinggi setelah kemarau ( menyebabkan tanah rapuh dan mudah ambles)
Sedangkan perilaku manusia yang dapat menimbulkan amblesan diantarannya adalah : penggunan air tanah yang berlebihan, pengeboran pada tanah berongga, dan pembangunan yang tinggi sehingga tanah terlalu berat untuk menahannya. Ciri ciri fisik daerah tersebut sebagi berikut :
a)      Daerah dengan bangunan yang padat
b)      Sedikit sekali pohon pohon keras (tata lahan kurang memadai)
c)       Banyaknya timbunan lahan (struktur tanah penimbun tidak stabil)
d)      Banyaknya daerah pembuangan sampah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar